Malam itu, aku dimintai paman saya menyampaikan mauidhah hasanah pada acara rutinan keluarga Besar. Dari pada bingung tema apa yang akan dibicarakan, aku memilih salah satu judul yang disampaikan oleh Ust. Quraish Shihab dalam sebuah tanya jawab dengan anak beliau. Judulnya adalah “Bismillah”
Ust. Quraish Shihab mengatakan bahwa Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim itu telah dikenal sejak Nabi Sulaiman, namun bisa jadi dikenal sebelum itu. Al-Qur’an mengabadikan kisah Nabi Sulaiman yang mengawali suratnya ke Ratu Bilqis dengan Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahim.
Rasulullah SAW. pernah berpesan bahwa kita harus mengawali pekerjaan kita dengan Bismillah.
Ada yang mengatakan bahwa siapa yang membaca bismillah dengan tulus dan penuh makna, maka dia akan terjaga dari penjaga neraka yang jumlahnya sembilan belas, Apabila kita menghitung jumlah kata dalam kalimat Bismillahirrahmaanirrahiim maka akan kita ketahui bahwa jumlah katanya ada sembilan belas.
Bismillah secara baha derarti Dengan nama Allah. Arrahmaanirrahiim berarti Yang Maka Pengasih lagi Maha Penyayang.
Jika kita mengatakan “Dengan Nana yang baik hati” tentu kita perlu sisipan agar menjadi kalimat yang lebih lengkap dan sempurna dalam memahami keseluruhan.
Maka dari itu, kita mengatakan Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku mulai membaca. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang aku mulai menyebelih dsb.
Dengan kata lain bahwa, orang yang membaca Bismillah, dia telah menyadari bahwa segala perbuatannya dapat ia lakukan karena bantuan/pertolongan Allah. Dia menanamkan dalam hatinya penuh rahmat sehingga dia dengan membacanya mampu memberikan rahmat kepada semua makhluk.
Bila Allah menghendaki sesuatu kepada hambanya maka tidak ada manusia pun yang mampu menahannya, dan bila Allah menahan sesuatu kepada hambanya maka tidak ada satu pun manusia yang mampu memberinya. (bersambung…)